memperkuat identitas Yogyakarta sebagai kota budaya |
Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan bahwa karya seni yang ditampilkan di ruang terbuka di Yogyakarta telah membantu memperkuat citra kota kuno sebagai kota budaya. "Saya memberikan apresiasi tinggi saya kepada seniman yang telah membantu memperkuat citra Yogyakarta sebagai kota budaya, "kata Hamengkubuwono dalam sambutannya pada pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta pada Rabu sore. Sultan mengatakan karya seni mewakili karakter dari Yogyakarta dan telah menjadi penanda kota. "Banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta mengelola waktu mereka untuk mengambil gambar dengan karya seni," katanya.Sebanyak 22 patung berbagai bentuk dan ukuran sedang ditampilkan di sudut-sudut yang berbeda di sepanjang Jl. Malioboro sebagai bagian dari pameran festival tersebut berjudul "Malioboro Terbuka Seni Visual".
Di antara karya-karya lain adalah becak (becak) patung oleh seniman mencatat Nasirun yang telah dibuat menggunakan teknik patung kinetik. Tepat ukuran yang sama dari sebuah becak nyata, pekerjaan ini berjudul "Becakku Tak Berhenti Lama" (becak saya tidak berhenti lama). Sultan juga mengatakan seni yang tidak hanya menampilkan keindahan tetapi juga diawetkan hati nurani warga Yogyakarta. Sebuah karya seni dengan sebuah konsep, menurut dia, bisa melakukan dialog dengan masyarakat dan bahkan bisa membantu menyelesaikan perbedaan-perbedaan atau konflik. Ia menambahkan bahwa penurunan moralitas bangsa hari ini adalah hasil dari kenyataan bahwa banyak negara elit tidak menghargai seni.
Dalam lingkungan seni, katanya, orang tidak akan hanya mempelajari tentang seni, tetapi juga belajar tentang masalah kehidupan. "Ketika kita berada dalam lingkungan teater, kita belajar tentang masalah di sekitar kita. Ketika kita studi literatur, kita melatih diri kita untuk peka terhadap masalah kemanusiaan, "kata Hamengkubuwono. Sultan berharap Festival Kesenian Yogyakarta akan meningkatkan dinamika Yogyakarta sebagai kota beradab. Melalui seni, katanya, Yogyakarta diharapkan tumbuh sebagai kota yang telah dihapus dari kekerasan yang telah menodai berbagai daerah di seluruh nusantara.
Secara terpisah, ketua panitia festival pengorganisasian, Timbul Raharjo, mengatakan bahwa perayaan tahun ini adalah yang berbeda dalam arti bahwa ia diselenggarakan oleh panitia terutama terdiri dari kaum muda. Dia menyatakan harapan bahwa acara tahunan dapat digunakan sebagai standar untuk pengembangan seni di kota.Dia juga meminta pemerintah untuk memperhatikan kejadian itu karena itu mewakili karakter khusus kota. Dengan "Seni untuk Rakyat" sebagai tema sentral, festival ini dijadwalkan berlangsung hingga 5 Juli. Tema ini, menurut Timbul, dipilih karena seni tradisional seperti pertunjukan boneka, batik dan keris bisa memberikan mata pencaharian bagi rakyat. Timbul mengatakan karya seni yang disajikan selama festival merupakan perpaduan antara seni kontemporer dan tradisional. "Tapi fokusnya adalah masih pada seni tradisional," katanya.
sumber memperkuat identitas Yogyakarta sebagai kota budaya
Oleh Annas Bawika pada .
memperkuat identitas Yogyakarta sebagai kota budaya semoga membantu. Rating: 5
Deskripsi: Berbagi itu baik ~ Annas bawika Rating: 5
0 komentar para pengunjung:
Posting Komentar