beach in indonesia - sundak Yogyakarta

beach in indonesia - sundak Yogyakarta

www.bawika.com'





Sundak, sebuah pantai di wilayah kabupaten Gunungkidul, tepatnya di desa sidoharjo kecamatan tepus. Berada di jajaran pantai selatan berderet dengan pantai Kukup, Krakal, Drini, Sepanjang dan Pantai Baron.

Lembaran pasir putih yang terhampar di sepanjang bibir pantai, menunggu kecup mesra sang Ombak yang berlarian memendam rindu yang teramat dalam, memberikan kenyamanan mata yang memandang. Semilir angin membelai dedaunan melambai di ujung dahan-dahan yang tumbuh mengitari pantai menyejukkan hati para pencari kedamaian.

Hamparan bibir pantai bergincu karang-karang mungil tempat bermain biota laut nan menggemaskan. Karang yang berdiri kokoh seolah penjaga Pantai Sundak nan kokoh dan pemberani. Perbukitan kapur di latar belakang pantai yang menjulang menambah keelokan pertemuan laut dan daratan pesisir selatan pulau Jawa.
Pantai Sundak tak hanya memiliki pemandangan alam yang mengasyikkan, tetapi juga menyimpan cerita. Nama Sundak ternyata mengalami evolusi yang bukti-buktinya bisa dilacak secara geologis.


Agar tahu bagaimana evolusinya, maka pengunjung mesti tahu dulu kondisi pinggiran Pantai Sundak dulu dan kini. Di bagian pinggir barat pantai ketika kami berkunjung terdapat masjid dan ruang kosong yang sekarang dimanfaatkan sebagai tempat parkir. Sementara di sebelah timur terdapat gua yang terbentuk dari batu karang berketinggian kurang lebih 12 meter. Memasuki gua, akan dijumpai sumur alami tempat penduduk mendapatkan air tawar.Wilayah yang diuraikan di atas sebelum tahun 1930 masih terendam lautan. Konon, air sampai ke wilayah yang kini dibangun masjid, batu karang yang membentuk gua pun masih terendam air. Seiring proses geologi di pantai selatan, permukaan laut menyusut dan air lebih menjorok ke laut. Batu karang dan wilayah di dekat masjid akhirnya menjadi daratan baru yang kemudian dimanfaatkan penduduk pantai untuk aktivitas ekonominya hingga saat ini.Ada fenomena alam unik akibat aktivitas tersebut yang akhirnya menjadi titik tolak penamaan pantai ini. Jika musim hujan tiba, banyak air dari daratan yang mengalir menuju lautan. Akibatnya, dataran di sebelah timur pantai membelah sehingga membentuk bentukan seperti sungai. Air yang mengalir sepertimbedah (membelah) pasir. Bila kemarau datang, belahan itu menghilang dan seiring dengannya air laut datang membawa pasir. Fenomena alam inilah yang menyebabkan nama pantai menjadi Wedibedah(pasir yang terbelah). Saat YogYES datang wedi tengah tidak terbelah.



Perubahan nama berlangsung beberapa puluh tahun kemudian. Sekitar tahun 1976, ada sebuah kejadian menarik. Suatu siang, seekor anjing sedang berlarian di daerah pantai dan memasuki gua karang bertemu dengan seekor landak laut. Karena lapar, si anjing bermaksud memakan landak laut itu tetapi si landak menghindar. Terjadilah sebuah perkelahian yang akhirnya dimenangkan si anjing dengan berhasil memakan setengah tubuh landak laut dan keluar gua dengan rasa bangga. Perbuatan si anjing diketahui pemiliknya, bernama Arjasangku, yang melihat setengah tubuh landak laut di mulut anjing. Mengecek ke dalam gua, ternyata pemilik menemukan setengah tubuh landak laut yang tersisa. Nah, sejak itu, nama Wedibedah berubah menjadi Sundak, singkatan dari asu (anjing) dan landak.


Tak dinyana, perkelahian itu membawa berkah bagi penduduk setempat. Setelah selama puluhan tahun kekurangan air, akhirnya penduduk menemukan mata air. Awalnya, si pemilik anjing heran karena anjingnya keluar gua dengan basah kuyup. Hipotesanya, di gua tersebut terdapat air dan anjingnya sempat tercebur ketika mengejar landak. Setelah mencoba menyelidiki dengan beberapa warga, ternyata perkiraan tersebut benar. Jadilah kini, air dalam gua dimanfaatkan untuk keperluan hidup penduduk. Dari dalam gua, kini dipasang pipa untuk menghubungkan dengan penduduk. Temuan mata air ini mengobati kekecewaan penduduk karena sumur yang dibangun sebelumnya tergenang air laut.Nah, bila kondisi tahun 1930 saja seperti yang dikatakan di atas, dapat diperkirakan kondisi ratusan tahun sebelumnya. Tentu sangat banyak organisme laut yang memanfaatkan bagian bawah karang yang kini menjadi gua dan wilayah yang kini menjadi daratan. Karenanya, banyak arkeolog percaya bahwa sebagai konsekuensi dari proses geologis yang ada, banyak organisme laut yang tertinggal dan kini tertimbun menjadi fosil. Soal fosil apa yang ditemukan, memang hingga kini belum banyak penelitian yang mengungkapkan.

~english~
Sundak, a beach in the district Gunungkidul, precisely in the village district Sidoharjo Tepus. Located on the southern coast line of beaches lined with Kukup, Krakal, Drini, Along the Coast and Baron. Sheets of white sand stretching along the shore, waiting for the waves that kiss tenderly ran a very long harbored deep, providing comfort eye could see. A breeze caressing the leaves waving at the end of the branches that grow around the coast of soothing peace seekers. Stretch of shoreline cliffs bergincu tiny marine playground nan adorable. Coral beach guards stood firm as sturdy and brave Sundak nan. Limestone hills in the background adds to the beauty of towering coastal and inland sea meeting the southern coast of Java island. Sundak beaches not only has a fascinating natural scenery, but also keeps the story. Sundak name turned out to have the evidence that evolution can be traced geologically. In order to know how evolution, visitors must know first Sundak Coast suburb conditions then and now. On the western edge of the beach when there is a mosque and visit YogYES space now used as a parking lot. While in the east there is a cave formed by a rock about 12 meters altitude.Entering the cave, will be found a natural wells where residents get water tawar.Wilayah the above-described prior to 1930 are still submerged in the ocean. That said, the water to a region that is now a mosque, which form the rock caves were still under water. As the geological processes on the southern coast, the sea shrank and more jutting into the sea water. Rock and the area around the mosque became the new land which is then utilized coastal residents to economic activity to date ini.Ada unique natural phenomenon due to the activity which eventually became the starting point of naming this beach.During the wet season, a lot of water flowing from land to sea. As a result, the plains on the east coast of splitting to form a formation like a river. Water flowing sepertimbedah (splitting) of sand. When the drought came, it disappeared and along parts of the sea water came in with the sand. Natural phenomenon that causes the name of the beach into Wedibedah (sand split). When it comes wedi we was not split. The name change took place several decades later. Around the year 1976, there was an interesting event. One afternoon, a dog was running around the beach and enter the cave corals met with a sea urchin. Because the hungry, the dog was intended to take sea urchins, but the hedgehog escape. There was a fight that eventually won the dog managed to eat half of the body with sea urchin and exit the cave with pride. Actions known to the owner of the dog, named Arjasangku, which saw half of the sea urchin's body in a dog's mouth.Checking into the cave, apparently the owner found the body of sea urchin and a half remaining. Well, since then, the name changed to Sundak Wedibedah, abbreviation of asu (dog) and porcupine. Unexpectedly, the fight was a blessing for locals. After decades of water shortages, residents finally found the springs. Initially, the wonder dog owner because the dog out of the cave with dripping wet. Hypothesis, in the cave there is water and the dog had drowned while pursuing porcupines. After trying out some investigations, the prediction turned out correct. Be present, the water in a cave used for the purpose of living. From inside the cave, now installed pipes to connect with people.The findings of this spring as well treat the disappointment of the people who built laut.Nah were inundated by water, only in 1930 when the conditions as stated above, can be expected conditions hundreds of years earlier. Certainly very many organisms that take advantage of rock bottom that is now the cave and what is now the mainland.Therefore, many archaeologists believe that as a consequence of geological processes that exist, many organisms that left and piled into a fossil. About what fossils are found, it has so far not been much research reveals. browse: beach, Krakal, Krakal Beach, beautiful beaches, beautiful is beauty, beaches yogyakarta, beach, beach Indonesia, Yogyakarta Krakal, beach in Indonesia, beach beauty, beach beauty, paradise beach, paradise on the beach Krakal, Krakal paradise on the beach, beautiful beaches, coastal Indonesia, cool beaches, beautiful beaches, coastal Indonesia, Indonesia beaches, cool Indonesian coast, beach, paradise beach, paradise beaches of the world, Sundak beach, beach in Indonesia, beach, Sundak on Indonesia. 


telusuri : 
pantaikrakalpantai krakal , pantai indah , indah is beauty , pantai yogyakarta , beach , indonesia beach , krakal yogyakarta , beach in indonesia  , beach beauty , beauty beach , paradise beach , paradise on the beach Krakal , Krakal paradise on the beachbeautiful beachescoastal Indonesiacool beaches,beautiful beachescoastal IndonesiaIndonesia beachescool Indonesian coast beach paradise beach paradise beaches of the world , pantai sundak , beach in indonesia ,
beach , sundak on indonesia.
 


beach in indonesia - sundak Yogyakarta

Oleh annas bawika pada .
beach in indonesia - sundak Yogyakarta semoga membantu Rating: 5
Berbagi Itu Baik
 
annas bawika: Privacy policy | disclaimer | FAQ |
Copyright © 2011. Berbagi Itu Baik - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger