Gempa dengan kekuatan 6,8 pada skala richter yang mengguncang Ransiki, Papua Barat pada Sabtu (21/4/2012) pagi diduga disebabkan pergerakan sesar Ransiki.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Balai Besar Wilayah V Jayapura, Ali Muzayyin.
Di Papua dan Papua Barat terdapat 15 sesar atau patahan. Gempa yang mengguncang Ransiki itu berlokasi di laut. Meski kedalaman gempa itu berada pada 10 kilometer, namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Ali Muzayyin mengatakan, dengan terjadinya gempa itu, akumulasi energi di wilayah tersebut kian berkurang. Hal itu mengurangi potensi gempa besar, kata Ali Muzayyin.
Meskipun demikian, dilaporkan gempa itu menyebabkan sebuah jembatan yang menghubungkan Ransiki-Manokwari rusak ringan. Sebanyak 10 rumah warga rusak sedang, dan puluhan lainnya rusak ringan.
Di Ransiki, kualitas getaran gempa berkekuatan 6,8 pada skala richter itu dirasakan hingga pada skala VI MMI atau Modified Mercalli Intensity. Pada skala itu, getaran dirasakan oleh semua penduduk. Getaran pada skala VI MMI itu ditandai juga dengan luruh plester dinding.
Berbagi Itu Baik
0 komentar para pengunjung:
Posting Komentar